ETIKA PROFESI (TUGAS 1)
TUGAS 1
1. Menambah keuntungan bagi dirinya dan melakukan hal-hal yang melanggar kode etik profesinya misalnya ukuran-ukuran kualitas bangunan dikurangi sehingga hasil yang dicapai cepat dan murah namun tidak tahan lama, hal ini tentu sangat fatal akibatnya bagi pengguna bangunan yang dibuat kontraktor tersebut.
2. Kasus pelanggaran kode etik pada produk berbahaya, produk merupakan salah satu kebutuhan yang ingin diperoleh masyarakat untuk kelangsungan hidupnya. Tentunya, dalam membuat suatu produk, produsen bertujuan untuk memuaskan pelanggan dengan cara produk yang dibuatnya dapat bermanfaat bagi konsumennya. Di sisi lain, justru banyak produk yang dihasilkan itu merugikan pelanggan karena memiliki dampak negatif atau berbahaya bagi konsumen. Contohnya adalah kasus baru-baru ini yaitu susu yang mengandung melamin yang berbahaya bagi konsumen. Contoh kasus tersebut jelas menyalahi etika profesi. Apabila produsen susu tersebut memiliki etika profesi, maka produk berbahaya tersebut tidak akan muncul di pasaran.
3. Seorang yang bekerja di
bagian QC tersebut melakukan hal yang dianggap tidak baik, yaitu dengan
meloloskan suatu produk yang sebenarnya dianggap cacat atau tidak layak. Hal
ini disebut pelanggaran etika karena di dalam diri orang tersebut tidak
ditanamkan norma-norma yang berlaku dalam etika profesi. Dampak yang
ditimbulkan adalah nama baik perusahaan tersebut akan tercoreng karena tindakan
oknum yang melakukan tindakan tersebut.
CONTOH AKTIVITAS
YANG DIDASARKAN PADA ETIKA PROFESI DALAM BEKERJA SEBAGAI SEORANG SARJANA TEKNIK
INDUSTRI
1. Aktivitas
sebagai seorang sarjana teknik industri yang beretika professional harus bisa
bertanggung jawab atas tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya.
Tugas dan tanggung jawab tersebut harus dijalani dengan amanah dan
sebaik-baiknya agar tidak mengecewakan orang yang telah memberi kita tugas dan
tanggung jawab tersebut. Selain itu juga sebagai seorang sarjana teknik
industri yang beretika professional juga tidak boleh menyalahgunakan jabatan
yang dimilikinya demi kepentingan pribadi karena akan merugikan banyak pihak
termasuk merusak karir bekerja dari seorang sarjana teknik industri.
2.
Aktivitas sebagai seorang sarjana teknik industri yang beretika professional
harus bisa menghargai waktu. Seorang sarjana teknik industri yang beretika akan
datang tepat pada waktu masuk, istirahat pada waktu istirahat dan masuk kembali
setelah istirahat tepat pada waktunya serta pulang pada jamnya sesuai dengan
ketetapan dimana ia bekerja. Seorang sarjana teknik industri yang baik akan
menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan dan tidak boleh menunda – nunda apa yang menjadi tugasnya.
3. Dalam
dunia kerja adakalanya kita ditempatkan dalam suatu tim yang ditugaskan untuk
menyelesaikan permasalahan yang ditunjuk oleh perusahaan. Keputusan yang
diambil dalam sebuah tim tersebut biasanya berdasarkan hasil musyawarah anggota
tim tersebut. Musyawarah dilakukan untuk mencari solusi dengan mempertimbangkan
banyak pendapat. Sebagai seorang sarjana teknik industri yang beretika
professional akan selalu mendengarkan pendapat rekan kerjanya walaupun tidak
sependapat dan tidak akan mencela atau menyanggah dengan kasar pendapat orang
lain.
CONTOH AKTIVITAS
TIDAK BER-ETIKA DALAM BEKERJA SEBAGAI SEORANG SARJANA TEKNIK INDUSTRI
1. Menambah keuntungan bagi dirinya dan melakukan hal-hal yang melanggar kode etik profesinya misalnya ukuran-ukuran kualitas bangunan dikurangi sehingga hasil yang dicapai cepat dan murah namun tidak tahan lama, hal ini tentu sangat fatal akibatnya bagi pengguna bangunan yang dibuat kontraktor tersebut.
2. Kasus pelanggaran kode etik pada produk berbahaya, produk merupakan salah satu kebutuhan yang ingin diperoleh masyarakat untuk kelangsungan hidupnya. Tentunya, dalam membuat suatu produk, produsen bertujuan untuk memuaskan pelanggan dengan cara produk yang dibuatnya dapat bermanfaat bagi konsumennya. Di sisi lain, justru banyak produk yang dihasilkan itu merugikan pelanggan karena memiliki dampak negatif atau berbahaya bagi konsumen. Contohnya adalah kasus baru-baru ini yaitu susu yang mengandung melamin yang berbahaya bagi konsumen. Contoh kasus tersebut jelas menyalahi etika profesi. Apabila produsen susu tersebut memiliki etika profesi, maka produk berbahaya tersebut tidak akan muncul di pasaran.
APA PENTINGNYA
MEMAHAMI ETIKA PROFESI UNTUK SARJANA TEKNIK INDUSTRI
Etika Profesi adalah suatu tindakan
refleksi atau self control dalam pekerjaan yang dilakukan
untuk kepentingan sosial atau sendiri dalam suatu bidang keahlain tertentu. Etika profesi sangat sangat penting untuk dipelajari khususnya untuk sarjana teknik industri agar seorang calon engineer dapat menjalankan pekerjaannya dengan profesional sesuai dengan kode etik dari setiap pekerjaan yang dilakukan karena suatu profesi harus
mempunyai tanggung jawab, keadilan, dan otonomi. Tanggung jawab terhadap
pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasil, serta terhadap dampak dari
profesi tersebut untuk kehidupan orang lain. Keadilan disini menuntut suatu
profesi memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. Otonomi dalam
etika profesi dimaksudkan agar setiap profesional memiliki dan di beri
kebebasan dalam menjalankan profesinya. Apabila profesi keteknikan dilakukan
tanpa etika maka akan berakibat fatal terhadap intuisinya, orang-orang yang
bekerja dalam suatu intuisi tersebut, masyarakat luas, serta akan berakibat
fatal terhadap lingkungan. Setiap pekerjaan memiliki etika (kode etik) yang
berbeda sesuai dengan jenis pekerjaannya. Sarjana Teknik Industri perlu
memahami etika profesi agar dapat bertanggung jawab penuh sesuai etika
pekerjaan yang dijalaninya sehingga dapat dikatakan pekerja profesional. Etika
profesi sangatlah penting untuk dipahami oleh sarjana Teknik Industri karena
tanpa etika profesi, sebuah profesi hanya dianggap menjadi sebuah pekerjaan
pencarian nafkah biasa (okupasi) yang tidak diwarnai dengan nilai-nilai
idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak adanya lagi respect maupun
kepercayaan yang diberikan oleh rekan kerja.
SUMBER:
Komentar
Posting Komentar