ETIKA PROFESI (TUGAS 1)

TUGAS 1


CONTOH AKTIVITAS YANG DIDASARKAN PADA ETIKA PROFESI DALAM BEKERJA SEBAGAI SEORANG SARJANA TEKNIK INDUSTRI
  

 1. Aktivitas sebagai seorang sarjana teknik industri yang beretika professional harus bisa bertanggung jawab atas tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya. Tugas dan tanggung jawab tersebut harus dijalani dengan amanah dan sebaik-baiknya agar tidak mengecewakan orang yang telah memberi kita tugas dan tanggung jawab tersebut. Selain itu juga sebagai seorang sarjana teknik industri yang beretika professional juga tidak boleh menyalahgunakan jabatan yang dimilikinya demi kepentingan pribadi karena akan merugikan banyak pihak termasuk merusak karir bekerja dari seorang sarjana teknik industri.

 2. Aktivitas sebagai seorang sarjana teknik industri yang beretika professional harus bisa menghargai waktu. Seorang sarjana teknik industri yang beretika akan datang tepat pada waktu masuk, istirahat pada waktu istirahat dan masuk kembali setelah istirahat tepat pada waktunya serta pulang pada jamnya sesuai dengan ketetapan dimana ia bekerja. Seorang sarjana teknik industri yang baik akan menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan tidak boleh menunda – nunda apa yang menjadi tugasnya.

 3. Dalam dunia kerja adakalanya kita ditempatkan dalam suatu tim yang ditugaskan untuk menyelesaikan permasalahan yang ditunjuk oleh perusahaan. Keputusan yang diambil dalam sebuah tim tersebut biasanya berdasarkan hasil musyawarah anggota tim tersebut. Musyawarah dilakukan untuk mencari solusi dengan mempertimbangkan banyak pendapat. Sebagai seorang sarjana teknik industri yang beretika professional akan selalu mendengarkan pendapat rekan kerjanya walaupun tidak sependapat dan tidak akan mencela atau menyanggah dengan kasar pendapat orang lain.



CONTOH AKTIVITAS TIDAK BER-ETIKA DALAM BEKERJA SEBAGAI SEORANG SARJANA TEKNIK INDUSTRI


1. Menambah keuntungan bagi dirinya dan melakukan hal-hal yang melanggar kode etik profesinya misalnya ukuran-ukuran kualitas bangunan dikurangi sehingga hasil yang dicapai cepat dan murah namun tidak tahan lama, hal ini tentu sangat fatal akibatnya bagi pengguna bangunan yang dibuat kontraktor tersebut.
2. Kasus pelanggaran kode etik pada produk berbahaya, produk merupakan salah satu kebutuhan yang ingin diperoleh masyarakat untuk kelangsungan hidupnya. Tentunya, dalam membuat suatu produk, produsen bertujuan untuk memuaskan pelanggan dengan cara produk yang dibuatnya dapat bermanfaat bagi konsumennya. Di sisi lain, justru banyak produk yang dihasilkan itu merugikan pelanggan karena memiliki dampak negatif atau berbahaya bagi konsumen. Contohnya adalah kasus baru-baru ini yaitu susu yang mengandung melamin yang berbahaya bagi konsumen. Contoh kasus tersebut jelas menyalahi etika profesi. Apabila produsen susu tersebut memiliki etika profesi, maka produk berbahaya tersebut tidak akan muncul di pasaran.
3. Seorang yang bekerja di bagian QC tersebut melakukan hal yang dianggap tidak baik, yaitu dengan meloloskan suatu produk yang sebenarnya dianggap cacat atau tidak layak. Hal ini disebut pelanggaran etika karena di dalam diri orang tersebut tidak ditanamkan norma-norma yang berlaku dalam etika profesi. Dampak yang ditimbulkan adalah nama baik perusahaan tersebut akan tercoreng karena tindakan oknum yang melakukan tindakan tersebut.


APA PENTINGNYA MEMAHAMI ETIKA PROFESI UNTUK SARJANA TEKNIK INDUSTRI


Etika Profesi adalah suatu tindakan refleksi atau self control dalam pekerjaan yang dilakukan untuk kepentingan sosial atau sendiri dalam suatu bidang keahlain tertentu. Etika profesi sangat sangat penting untuk dipelajari khususnya untuk sarjana teknik industri agar seorang calon engineer dapat menjalankan pekerjaannya dengan profesional sesuai dengan kode etik dari setiap pekerjaan yang dilakukan karena suatu profesi harus mempunyai tanggung jawab, keadilan, dan otonomi. Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasil, serta terhadap dampak dari profesi tersebut untuk kehidupan orang lain. Keadilan disini menuntut suatu profesi memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. Otonomi dalam etika profesi dimaksudkan agar setiap profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan profesinya. Apabila profesi keteknikan dilakukan tanpa etika maka akan berakibat fatal terhadap intuisinya, orang-orang yang bekerja dalam suatu intuisi tersebut, masyarakat luas, serta akan berakibat fatal terhadap lingkungan. Setiap pekerjaan memiliki etika (kode etik) yang berbeda sesuai dengan jenis pekerjaannya. Sarjana Teknik Industri perlu memahami etika profesi agar dapat bertanggung jawab penuh sesuai etika pekerjaan yang dijalaninya sehingga dapat dikatakan pekerja profesional. Etika profesi sangatlah penting untuk dipahami oleh sarjana Teknik Industri karena tanpa etika profesi, sebuah profesi hanya dianggap menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak adanya lagi respect maupun kepercayaan yang diberikan oleh rekan kerja. 






SUMBER:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minangkabau

Kebudayaan Toraja

Konsep Global Village menurut Marshall McLuhan