Individu, Keluarga & Masyarakat - Pertemuan 3
1)
Pengertian
Individu
Individu berasal dari bahasa latin
individuum yang artinya tak terbagi Kata individu merupakan sebutan yang
dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Kata individu bukan berarti manusia
sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang
terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil darikelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi
bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluargaterdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial
tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu
memiliki ciri-ciri
yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau
masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya
bergabung.
2)
Pengertian
Keluarga
Dalam kehidupan keluarga sering kita
jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan
yang harus dilakukan.Suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan itu
biasa disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau
tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
yang harus dilakukan.Suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan itu
biasa disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau
tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
Macam-macam Fungsi Keluarga
Menurut H. Abu Ahmadi fungsi keluarga
dapat dibagi menjadi:
a) Fungsi Biologis
Dengan fungsi ini diharapkan agar keluarga
dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya. Karena
dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan. Dan setiap
manusia pada hakikatnya terdapat semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan
hidup keturunannya, melalui perkawinan.
Persiapan perkawinan yang perlu
dilakukan oleh orang-orang tua bagi anak-anaknya dapat berbentuk antara lain
pengetahuan tentang kehidupan sex bagi suami isteri, pengetahuan untuk mengatur
rumah tangga bagi sang isteri, tugas dan kewajiban bagi suami, memelihara
pendidikan bagi anak-anak dan Iain-lain. Sehingga tepat pada waktunya ia sudah
matang menerima baru dalam mengarungi hidup untuk rumah tangganya.
Dengan persiapan yang cukup matang ini
dapat mewujudkan suatu bentuk
kehidupan rumah tangga yang baik dan harmonis. Kebaikan rumah tangga ini
dapat membawa pengaruh yang baik pula bagi kehidupan bermasyarakat.
kehidupan rumah tangga yang baik dan harmonis. Kebaikan rumah tangga ini
dapat membawa pengaruh yang baik pula bagi kehidupan bermasyarakat.
b) Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar
setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan sebagai berikut :
1) gangguan udara dengan berusaha
menyediakan rumah;
2) gangguan penyakit dengan berusaha
menyediakan obat-obatan;
3)gangguan bahaya dengan berusaha
menyediakan senjata, pagar tembok dan Iain-lain.
Bila dalam keluarga fungsi ini telah
dijalankan dengan sebaik-baiknya sudah barang tentu akan membantu
terpeliharanya keamanan dalam masyarakat pula. Sehingga terwujud suatu
masyarakat yang terlepas/terhindar dari segala gangguan apapun yang terjadi.
c) Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan
kebutuhan manusia yang pokok yaitu :
1)kebutuhan makan dan minum
2) kebutuhan pakaian untuk menutup
tubuhnya
3) kebutuhan tempat tinggal.
Berhubung dengan fungsi penyelenggaraan
kebutuhan pokok ini maka
orang tua diwajibkan untuk berusaha keras agar supaya setiap anggota keluarga
dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian serta tempat tinggal.
orang tua diwajibkan untuk berusaha keras agar supaya setiap anggota keluarga
dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian serta tempat tinggal.
Sehubungan dengan fungsi ini keluarga
juga berusaha melengkapi kebutuhan jasmani dimana keluarga(orang tua)
diwajibkan berusaha agar anggotanya mendapat perlengkapan hidup yang bersifat
jasmaniah baik yang bersifat umum maupun yang bersifat individual. Perleng-
kapan jasmaniah keluarga yang sifatnya umum misalnya meja kursi, tempat tidur,
lampu dan Iain-lain. Sedangkan perlengkapan jasmani yang bersifat individual
misalnya alat-alat sekolah, pakaian, perhiasan dan Iain-lain.
juga dapat termasuk ke dalam golongan
perlengkapan jasmani adalah
permainan anak. Permainan anak ini memiliki nilai bagi anak-anak untuk
mengembangkan daya cipta di samping sebagai alat-alat rekreasi anak.
permainan anak. Permainan anak ini memiliki nilai bagi anak-anak untuk
mengembangkan daya cipta di samping sebagai alat-alat rekreasi anak.
d) Fungsi Keagamaan
Di negara Indonesia yang berideologi
Pancasila berkewajiban pada setiap warganya (rakyat) untuk menghayati,
mendalami dan mengamalkan Pancasila di dalam perilaku dan kehidupan keluarganya
sehingga benar-benar dapat diamalkan P4 ini dalam kehidupan keluarga yang
Pancasila.
Dengan dasar pedoman ini keluarga
diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama
dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian
akan tercermin bentuk masyarakat yang Pancasila apabila semua keluarga
melaksanakan P4 dan fungsi keluarga itu.
e) Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini keluarga berusaha
untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan
nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari
peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak bila sudah dewasa.
Dengan demikian terjadi apa yang disebut denganjstilah sosialisasi.
Dengan fungsi ini diharapkan agar di
dalam keluarga selalu terjadi
pewarisan kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan.
pewarisan kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan.
Menurut Soewaryo Wangsanegara fungsi
keluarga adalah:
1)Pembentukan kepribadian
2)Alat reproduksi
3) Merupakan eksponer dari kebudayaan masyarakat
4) Lembaga perkumpulan perekonomian
5) Pusat pengasuhan dan pendidikan
2)Alat reproduksi
3) Merupakan eksponer dari kebudayaan masyarakat
4) Lembaga perkumpulan perekonomian
5) Pusat pengasuhan dan pendidikan
Munandar Soelaeman fungsi keluarga
adalah sebagai berikut:
1. Pengatur seksual
Hidup bersama atas dasar suka sama suka
(kumpul kebo).Pergundikan
Hubungan seorang bangsawan dengan
gundiknya (jaman praindustri masyarakat barat) atau Raja dengan Selir.
Melahirkan anak pada masa tunangan.
Perzinahan, sang lelaki sudah menikah
ataupun sang wanita sudah menikah.
Kehidupan bersama seorang yang bertarak
(celibate, pastoral, biarawan, menahan hawa nafsu) dengan orang lain yang juga
hidup bertarak atau yang tidak bertarak.
Perzinahan, kedua-duanya telah menikah.
Kehidupan bersama wanita yang berkasta
tinggi dengan lelaki berkasta rendah.
incest (hubungan seksual dalamsatu
keluarga), saudara lelaki dengan saudara perempuan, bapak dengan anak
perempuan, ibu dengan anak lelaki.
2. Reproduksi
3. Sosialisasi
4. Pemeliharaan
5. Penempatan anak didalam masyarakat
6. Pemuas kebutuhan perorangan
Definisi Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa sansekerta kula dan warga “kulawarga”
yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana
beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu.
Keluarg inti(”nuclear family”) terdiri
dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka. Keluarga merupakan unit satuan
masyarakat terkecil sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat.
Menurut Sigmund Freud, keluarga
terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Sedangkan menurut Durkhem,
keluarga adalah lembaga social sebagai hasil factor-faktor politik, ekonomi,
dan lingkungan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan atau kelompok orang yang mempunyai hubungan darah dan perkawinan. Terdiri dari:
Secara umum dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan atau kelompok orang yang mempunyai hubungan darah dan perkawinan. Terdiri dari:
Keluarga nuklir/inti/batih (nuclear
family) : Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
Keluarga tua (extended family) :
Keluarga kekerabatan yang terdiri dari 3 atau 4 keluarga batih yang terikat
oleh hubungan orang tua anak atau saudara kandung oleh suatu tempat tinggal
bersama yang besar.
Keluarga Individu tersebut merupakan
salah satu keturunan.
3)
Pengertian
Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society)
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana
sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam
kelompok tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa
Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama
lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang
yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah
masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama.
Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka
berdasarkan kemaslahatan.
Drs. JBAF Mayor Polak menyebut masyarakat (Society) adalah wadah
segenap antar hubungansosial terdiri atas banyak sekali koiektiva-kolektiva
serta kelompok dan tiap-tiap kelompokterdiri atas kelompok-kelompok lebih baik
atau subkelompok.
Kemudian pendapat dari Prof. M.M.
Djojodiguno tentang masyarakat
adalah suatu kebulatan daripada segala perkembangan dalam hidup bersama
antara manusia dengan manusia. Akhirnya Hasan Sadily berpendapat bahwa
masyarakat adalah suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang hidup
bersama.
adalah suatu kebulatan daripada segala perkembangan dalam hidup bersama
antara manusia dengan manusia. Akhirnya Hasan Sadily berpendapat bahwa
masyarakat adalah suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang hidup
bersama.
Jelasnya : Masyarakat adalah suatu
kelompok manusia yang telah memiliki
tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
Golongan Masyarakat
Masyarakat sederhana.
Dalam lingkunganmasyarakat sederhana
(primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis
kelamin.
Pembagian kerja dalam bentuk lain tidak terungkap dengan jelas, sejalan dengan pola kehidupan dan pola perekonomian masyarakat primitif atau belum sedemikian rupa seperti pada masyarakat maju. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin,nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara
seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yang buas pada saat itu.Berburu atau menangkap ikan di laut misalnya, merupakan pekerjaan berat yang menuntut keberanian, ketrampilan serta kemampuan daya tahan fisik yang kuat. Oleh karena itu, kedua bidang pekerjaan ini tercatat sebagai monopoli pekerjaan kaum lelaki, di samping pekerjaan-pekerjaan lain, misalnya menebang pohon, mempersiapkan serta membersihkan lahan pertanian untuk berladang, dan memelihara ternak besar. Mengurus rumah tangga, menyusui, dan mengasuh anak-anak, merajut, membuat pakaian, dan bercocok tanam adalah pekerjaan orang perempuan. Demikian kaum wanita tidak saja mengurus anak-anak tetapi juga membuat barang-barang anyaman, seperti keranjang, dan mengumpulkan sayuran liar, buah-buahan, dan binatang-binatang kerang (M. Amir Sutaarga, 1960 : 41-42).
Pembagian kerja dalam bentuk lain tidak terungkap dengan jelas, sejalan dengan pola kehidupan dan pola perekonomian masyarakat primitif atau belum sedemikian rupa seperti pada masyarakat maju. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin,nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara
seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yang buas pada saat itu.Berburu atau menangkap ikan di laut misalnya, merupakan pekerjaan berat yang menuntut keberanian, ketrampilan serta kemampuan daya tahan fisik yang kuat. Oleh karena itu, kedua bidang pekerjaan ini tercatat sebagai monopoli pekerjaan kaum lelaki, di samping pekerjaan-pekerjaan lain, misalnya menebang pohon, mempersiapkan serta membersihkan lahan pertanian untuk berladang, dan memelihara ternak besar. Mengurus rumah tangga, menyusui, dan mengasuh anak-anak, merajut, membuat pakaian, dan bercocok tanam adalah pekerjaan orang perempuan. Demikian kaum wanita tidak saja mengurus anak-anak tetapi juga membuat barang-barang anyaman, seperti keranjang, dan mengumpulkan sayuran liar, buah-buahan, dan binatang-binatang kerang (M. Amir Sutaarga, 1960 : 41-42).
Kalaulah pada saat mengolah tanah pertanian(ladang
atau kebun)
dikerjakan bersama-sama, maka pekerjaan yang berat seperti : membuka
lahan,menyingkirkan pohon-pohon yang tumbang, dikerjakan oleh orang
laki-laki. Kaum wanita mengerjakan yang ringan-ringan, misalnya
menyebar benih, menyiangi rumput (Raymond Firth, et.al.. 1961 : 107).
dikerjakan bersama-sama, maka pekerjaan yang berat seperti : membuka
lahan,menyingkirkan pohon-pohon yang tumbang, dikerjakan oleh orang
laki-laki. Kaum wanita mengerjakan yang ringan-ringan, misalnya
menyebar benih, menyiangi rumput (Raymond Firth, et.al.. 1961 : 107).
Karena dirasakan perlu menambahkan
tenaga kerja, ada kalanya pada
beberapa masyarakat primitif, seorang isteri meminta kepada suami supaya
mengambil seorang isteri lain untuk meringankan pekerjaan rumah
tangganya (Raymond Firth, 1961 : 1 20). Pada suku Nehe, jika seorang
beberapa masyarakat primitif, seorang isteri meminta kepada suami supaya
mengambil seorang isteri lain untuk meringankan pekerjaan rumah
tangganya (Raymond Firth, 1961 : 1 20). Pada suku Nehe, jika seorang
laki-laki mempunyai lebih banyak isteri,
dia terhindar dari pekerjaan pertanian yang sangat berat.
Dengan latar belakang seperti itu,
jelasbahwa antara sang suami dengan sang isteri, dan antara sesama isteri,
terjadi pembagian kerja dengan kesepakatan yang dapat diterima satu samalain.
Masyarakat maju.
Masyarakat maju memiliki aneka ragam
kelompok sosial, atau lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi
kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan
tertentu yang akan dicapai.
Organisasi kemasyarakatan itu dapat
tumbuh dan berkembang dalam lingkungan terbatas sampai pada cakupan nasional,
regional maupun internasional.
Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat
dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industri dan masyarakat industri.
Perbedaan Masyarakat Indusrti dan Non
Industri
1)
Masyarakat Non Industri
Secara garis besar, kelompok nasional
atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan
yaitu :
a. Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar
anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini
juga disebut kelompok “face to face group”, sebab para anggota sering berdialog
bertatap muka. Sifat interaksi dalam kelompok primer bercorak kekeluargaan dan
lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja dan tugas pada kelompok menenerima
serta menjalankannya tidak secara paksa, namun berdasarkan kesadaran dan
tanggung jawab para anggota secara sukarela.
Contoh-contohnya : keluarga, rukun
tetangga, kelompok agama, kelompok belajar dan lain-lain.
b. Kelompok sekunder
Antaran anggota kelompok sekunder,
terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat
kekeluargaan. Oleh karena itu sifat interaksi, pembagian kerja, antaranggota
kelompok diatur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasiomnal dan objektif.
Para anggota menerima pembagian
kerja/tugas berdasarkan kemampuan dan keahlian tertentu, disamping itu dituntut
pula dedikasi. Hal-hal tersebut dibutuhkan untuk mencapai target dan tujuan
tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama
disepakati. Contohnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja/buruh,
organisasi profesi dan sebagainya. Kelompok sekunder dapat dibagi
dua yaitu : kelompok resmi (formal group) dan kelompok tidak resmi (informal
group). Inti perbedaan yang terjadi adalah kelompok tidak resmi tidak berststus
resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga
(ART) seperti lazim berlaku pada kelompok resmi.
2)
Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembagian
kerja sebagi dasar untuk mengklarifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf
perkembangannya, tetapi ia lebih cenderung memergunakan dua taraf klarifikasi,
yaitu sederhana dan yang kompleks. Masyarakat yang berada di antara keduanya
daiabaikan (Soerjono Soekanto, 1982 :190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks,
suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat bertambah tinggi. Solidaritas didasarkan
pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang
telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis juga menjadi cirri dari
bagian/kelompok-kelompok masyarakat industri dan diartikan dengan
kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada
batas-batas tertentu.
Laju pertumbuhan industri-industri
berakibat memisahkan pekerja dengan majikan menjadi lebih nyata dan timbul
konflik-konflik yang tak terhindarkan, kaum pekerja membuat
serikat-serikat kerja/serikat buruh yang diawali perjuangan untuk memperbaiki
kondisi kerja dan upah. Terlebih setelah kaum industralis mengganti tenaga
manusia dengan mesin.
Dari penjelasan diatas maka dapat dilihat
perbedaan masyarakat non industry dengan masyarakat industry, yaitu dimana
masyarakat non industry memiliki sifat kekeluargaan yang cukup kuat dimana
pembagian pekerjaan masih belum jelas antar anggotanya sedangkan masyarakat
industry adalah masyarakat yang antar anggotanya memiliki spesialisasi
pekerjaan sendiri, sehingga pembagian pekerjaan sudah jelas, dan lebih
kompleks.
Makna Individu
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk
individu berarti makhluk
yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan
raganya.
yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan
raganya.
Para ahli Psikologi modern menegaskan
bahwa manusia itu merupakan
suatu kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai keseluruhan, sebagai
kesatuan. Kegiatan manusia sehari-hari merupakan kegiatan keseluruhan jiwa
raganya. Bukan hanya kegiatan alat-alat tubuh saja, atau bukan hanya aktivitas
dari kemampuan-kemampuan jiwa satu persatu terlepas daripada yang lain.
suatu kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai keseluruhan, sebagai
kesatuan. Kegiatan manusia sehari-hari merupakan kegiatan keseluruhan jiwa
raganya. Bukan hanya kegiatan alat-alat tubuh saja, atau bukan hanya aktivitas
dari kemampuan-kemampuan jiwa satu persatu terlepas daripada yang lain.
Pendapat lain bahwa manusia sebagai
makhluk individu, tidak hanya dalam
arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-
tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak
arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-
tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak
kepribadiannya, termasuk
kecakapan-kecakapan serta kelemahankelemahannya. Sehubungan dengan itu,
Fallport merumuskan kepribadian manusia sebagai makhluk individu adalah sebagai
berikut: kepribadian adalah organisasi dinamis daripada sistem-sistem
psycho-physik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik
(khas) dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan (W.A. Gerungan, 1980 : 28).
Makna Keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok
primer yang paling penting di dalam
masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari
perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak
berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi
keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial ini
mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja dalam satuan
masyarakat manusia.
masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari
perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak
berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi
keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial ini
mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja dalam satuan
masyarakat manusia.
Disini kita sebutkan 4 macam sifat yang
terpenting, yaitu :
Hubungan suami-isteri
Susunan nama-nama dan
istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan.
Milik atau harga benda keluarga
Pada umumnya keluarga itu tempat
bersama/rumah bersama
Makna Masyarakat
Mengenai arti masyarakat ini, baiklah di
sinikita kemukakan beberapa definisi mengenai masyarakat itu, seperti misalnya
:
1.
R. Linton : Seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah
setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga
mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai
satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
2. M.J.
Herskovist : menulis bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang
diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
3. J.L.
Gillin dan J.P. Gillin:mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia
yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan
yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih
kecil.
4. S.R. Steinmetz : seorang sosiologi bangsa Belanda, mengatakan bahwa
masyarakat adalahkelompok manusia yang terbesar yang meliputipengelompokkan-pengelompokkan
manusia yang lebihkecil, yang mempunyai perhubungan yang erat danteratur.
5.
Hasan Shadily : mendefinisikan masyarakat adalah golongan besar atau
kecil dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian
secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
Kalau kita mengikuti definisi Linton,
maka masyarakat itu timbul dari setiap kumpulan individu, yang telah cukup lama
hidup dan bekerjasama dalam waktu lama.
Kelompok manusia yang dimaksud di atas
yang belum terorganisasikan mengalami proses yang fundamental, yaitu :
a.Adaptasi dan organisasi dari tingkah
laku para anggota.
b.Timbul perasaan berkelompok secara
lambat laun atau lesprit de corps.
proses ini biasanya bekerja tanpa
disadari dan diikuti oleh semua anggota
kelompok dalam suasana trial and error. Dari uraian tersebut diatas dapat kita
lihat bahwa masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan arti yang sempit.
Dalam arti yang luas masyarakat dimaksud keseluruhan hubungan-hubungan
dalam hidup bersama tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya.
atau dengan kata lain : kebulatan dai semua perhubungan dalam hidup
kelompok dalam suasana trial and error. Dari uraian tersebut diatas dapat kita
lihat bahwa masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan arti yang sempit.
Dalam arti yang luas masyarakat dimaksud keseluruhan hubungan-hubungan
dalam hidup bersama tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya.
atau dengan kata lain : kebulatan dai semua perhubungan dalam hidup
bermasyarakat. Dalam arti sempit
masyarakat dimaksud sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu,
misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
Hubungan Individu, keluarga,dan
masyarakat
Setiap individu pasti saling hidup
berinteraksi/bersosialisasi dengan individu lainnya. Mereka saling membantu dan
menolong antar sesama. Interaksi pertama yang dilakukan oleh individu yaitu di
lingkungan keluarga. Fungsi keluarga sebagai wahana terjadinya sosialisasi
antara individu dengan warga yang lebih besar. Salah satu fungsi nya adalah
sosialisasi dan pendidikan, yaitu fungsi yang memberikan peran kepada keluarga
untuk mendidik keturunan agar bisa melakukan penyesuaian dengan alam
kehidupannya dimasa yang akan datang.
Sosialisasi merupakan suatu proses dimana seseorang mempengaruhi orang lain karena adanya interaksi. Untuk perkembangan sosial anak akan sangat dipengaruhi siapa agen sosialnya. agen sosial yang terpenting adalah orang-orang yang saling berhubungan dan dapat mempengaruhi bagaimana orang tersebut berperilaku, temasuk di sini adalah orangtua, saudara kandung atau kelompok bermain . selain itu nenek/kakek, paman/bibi dan orang dewasa lain dalam masyarakat sebagai jaringan hubungan yang lebih luas. Setiap agen sosial tersebut akan menentukan perbedaan dalam proses sosialisasi anak. Oleh karena itulah untuk menghasilkan individu-individu yang berkualitas baik, keluarga amat berperan dalam mensosialisasi nilai-nilai kebaikan dan norma yang berlaku atau yang diharapkan masyarakat kepada anak mereka yang dimulai dari masalah-masalah kecil yang terjadi dalam keluarga sesuai dengan tahap perkembangan usia anak tentunya. Praktek pengasuhan merupakan masa penting dalam membentuk individu matang dan dewasa, yang didalamnya telah mencakup proses sosialisasi.
Sosialisasi merupakan suatu proses dimana seseorang mempengaruhi orang lain karena adanya interaksi. Untuk perkembangan sosial anak akan sangat dipengaruhi siapa agen sosialnya. agen sosial yang terpenting adalah orang-orang yang saling berhubungan dan dapat mempengaruhi bagaimana orang tersebut berperilaku, temasuk di sini adalah orangtua, saudara kandung atau kelompok bermain . selain itu nenek/kakek, paman/bibi dan orang dewasa lain dalam masyarakat sebagai jaringan hubungan yang lebih luas. Setiap agen sosial tersebut akan menentukan perbedaan dalam proses sosialisasi anak. Oleh karena itulah untuk menghasilkan individu-individu yang berkualitas baik, keluarga amat berperan dalam mensosialisasi nilai-nilai kebaikan dan norma yang berlaku atau yang diharapkan masyarakat kepada anak mereka yang dimulai dari masalah-masalah kecil yang terjadi dalam keluarga sesuai dengan tahap perkembangan usia anak tentunya. Praktek pengasuhan merupakan masa penting dalam membentuk individu matang dan dewasa, yang didalamnya telah mencakup proses sosialisasi.
Cara yang dapat dilakukan keluarga dalam proses
sosialisasi adalah sebagai berikut:
Pertama, pengkondisian/pelaziman. Karena tidak dapat
disangkal lagi bahwa anak ialah manusia yang pasif sepenuhnya dalam
sosialisasi, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan sebagian besar sikap dan
tingkah lakunya dilakukan sebenarnya melalui proses ini, yang diciptakan oleh
orangtua atau anggota keluarga lain yang telah dewasa dengan pemberian
mekanisme hukuman atau imbalan. Misal, makan, minum, mandi, berpakaian, buang
air besar/kecil (toilet training) bahkan bertutur kata sekalipun. Dengan
diberikannya mekanisme tersebut anak akan mempertahankan tingkah laku tertentu
bila apa yang dilakukan/diperbuat (baik) dapat imbalan. Sebaliknya anak akan
menghindari tingkah laku tertentu bila ternyata apa yang diperbuat (buruk) akan
mendapat hukuman.
Kedua, pemodelan (pengimitasian dan pengindentifikasian). Cara imitasi biasanya berlangsung dalam waktu singkat untuk sekedar meniru aspek luar dari tokoh/model yang diidealkannya. Sebaliknya, jika anak menginginkan dirinya sama (identik) dengan tokoh idolanya maka peniruan akan terjadi lebih mendalam karena tidak hanya peniruan tingkah laku tapi juga totalitas dari tokoh atau model tersebut (identifikasi) sehingga di sini orangtua (keluarga) perlu memberi contoh perilaku yang baik bagi anaknya.
Kedua, pemodelan (pengimitasian dan pengindentifikasian). Cara imitasi biasanya berlangsung dalam waktu singkat untuk sekedar meniru aspek luar dari tokoh/model yang diidealkannya. Sebaliknya, jika anak menginginkan dirinya sama (identik) dengan tokoh idolanya maka peniruan akan terjadi lebih mendalam karena tidak hanya peniruan tingkah laku tapi juga totalitas dari tokoh atau model tersebut (identifikasi) sehingga di sini orangtua (keluarga) perlu memberi contoh perilaku yang baik bagi anaknya.
Dan ketiga,
internalisasi yaitu cara yang mempersyaratkan anak (dengan sukarela) untuk
menyadari bahwa sesuatu hal, seperti norma, nilai dan tingkah laku memiliki
makna tertentu yang berharga bagi dirinya atau bagi masyarakat kelak untuk
dijadikan panutan, pedoman atau tindakan yang lama kelamaan hal tersebut akan
menjadi bagian dari kepribadiannya, semisal anak dicontohkan dengan
perbuatan-perbuatn yang dilarang agama atau yang tidak diharapkan masyarakat
pada umumnya.
Anak sebagai bagian anggota keluarga dalam pertumbuhan dan perkembangannya tidak akan terlepas dari lingkungan dimana dia dirawat/diasuh. Hubungan ini akan berkembang sesuai tahapan usia anak. Dari sinilah anak akan dan selalu berusaha untuk menyesuaikan diri melalui pengalaman belajar agar diterima di lingkungan sosial dan menjadi pribadi yang dapat bermasyarakat.
Anak sebagai bagian anggota keluarga dalam pertumbuhan dan perkembangannya tidak akan terlepas dari lingkungan dimana dia dirawat/diasuh. Hubungan ini akan berkembang sesuai tahapan usia anak. Dari sinilah anak akan dan selalu berusaha untuk menyesuaikan diri melalui pengalaman belajar agar diterima di lingkungan sosial dan menjadi pribadi yang dapat bermasyarakat.
Menurut saya salah satu fungsi keluarga yaitu fungsi social sangatlah
penting karana melalui keluarga seorang atau beberapa keterunun dari keluarga
itu bisa mengetahui norma-norma yang ada di masyarakat, dan dari situ
pula maka seorang atau beberapa keterunun dari keluarga itu bisa mengetahui
mana mana saja hal yang buruk yaitu yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku
dan juga akan mengetahui peranan-peranan yang diharapkan ketika mereka dewasa
nanti. Karena itulah keluarga sangatlah penting untuk pengembangan berbagai
aspek di masa mendatang.
Komentar
Posting Komentar